gravatar

Putus Cinta Memperpendek Usia

Putus cinta memang sebuah dilema, seperti nama blog ini yang terinspirasi oleh putus cinta dan rasa sakit yang mendalam karena cinta. Namun ternyata putus cinta membawa hal yang buruk, semoga posting berikut ini tidak membikin ciut mereka yang baru saja putus cinta atau kelamaan merana karena ditinggal pasangan. Sebaliknya, dengan membaca tulisan ini semoga cepat-cepat bangkit dan menata hati kembali yang sempat hancur. Ingat, hidup ini indah, jangan sia-siakan untuk seseorang yang tidak peduli pada kita.

Sejatinya ini sebuah studi agak lawas yang dilakukan Universitas Glasgow, Skotlandia. Para peneliti menganalisa 4.000 pasangan, hasilnya adalah mereka yang patah hati ditinggal kekasih cenderung lebih merana, tertekan, dan mengalami kecemasan yang berlebihan, terutama pada mereka yang berstatus janda atau duda. Pasangan yang saling mencintai terbiasa hidup tergantung dengan pasangan, dan saat pasangan mereka meninggal, kekosongan dan rasa kehilangan membuat mereka merana dan cenderung mengubah gaya hidup serta menganut perilaku pola makan tak sehat.

Studi yang dimulai tahun 1970an dan diterbitkan Jurnal Epidemiologi dan Kesehatan Masyarakat, ini menganalisa pasangan menikah dengan kisaran usia 45 sampai 64 tahun. Peneliti mencatat salah salah satu dari pasangan yang meninggal dan melihat reaksi dari pasangan yang ditinggalkan sampai pada tahun 2004. Hasilnya, wanita dua kali mengalami masa sulit saat ditinggal suaminya. Tingkat kematian karena berbagai hal cenderung meningkat pada enam bulan pertama sejak pasangan meninggal dan resiko gangguan jantung naik pada lima tahun pertama begitu juga tekanan darah. Hal ini terjadi karena perubahan gaya hidup dan kebiasaan merokok semakin menjadi-jadi, karena faktor kesepian.

"Ini hanya tentang bagaimana mereka yang ditinggalkan pasangan bisa mengatasi kesepian. Dalam analisa kita sebagian besar responden mengaku merana setelah berpulangnya pasangan mereka," papar Cathy Ross, pemimpin studi dari British Heart Foundation.

Sementara Stewart Wilson, konseling dari Cruse Bereavement Care mengatakan,"Saat pasangan telah menjalani hidup bersama selama bertahun-tahun, dan kemudian berakhir pada suatu waktu yang mendadak, otomatis selalu ada perubahan yang menyertai kehilangan itu. Depresi, stres, dan kecemasan yang berlebihan menuntun mereka untuk hidup tak sehat."

"Beberapa orang cenderung berperilaku tak sehat, merokok berlebihan dan mengonsumsi makanan tak sehat. Proses menjalani masa berkabung dan kehilangan itulah yang membuat seseorang menjadi sembrono dengan kesehatan mereka," tambah Ross yang memberikan contoh pasangan penyanyi June Carter Cash dan Johnny Cash dalam laporan studinya. (bbc)

reference:

http://www.hidupgaya.com/